Holisticare Logo
mengenal-virus-covid-omicron
Back to Article

Penyakit

Mengenal Omicron, Si Varian Baru Covid-19

Ketika sebagian besar warga dunia melihat titik terang melalui vaksinasi Covid-19, tantangan baru kembali hadir dan membuktikan bahwa pandemi belum usai. Kini muncul varian baru dari virus Covid-19, yakni varian B.1.1.529 atau Omicron. Berikut adalah hal yang perlu diketahui tentang varian Omicron ini.

Varian B.1.1.529 pertama kali ditemukan pada tanggal 9 November 2021 di Afrika Selatan, dan telah dilaporkan pada tanggal 24 November 2021 ke WHO (World Health Organization). Berjarak dua hari, yakni pada 26 November 2021, WHO secara resmi menetapkan varian Omicron sebagai variant of concern (VOC) ke muka publik.

Alasan di balik keputusan WHO tersebut adalah karakteristik varian yang memiliki total 30-50 tempat virus yang bermutasi dan risiko penularan yang lebih mengkhawatirkan dibandingkan VOC lainnya. Hal ini dinilai WHO dapat menimbulkan risiko global baru dalam bentuk lonjakan kasus yang tinggi dan konsekuensi yang lebih mengancam.

Hingga tanggal 30 November 2021 atau enam hari sejak kemunculannya, varian Omicron telah tercatat tersebar di 15 negara berbeda, yang didominasi oleh negara benua Eropa. Perhitungan ini masih terus diperbarui dan dapat dilihat di sini.

Artikel ini dipersembahkan oleh Holisticare Ester C, suplemen Vitamin C jenis Ester C. Untuk penuhi kebutuhan Vitamin C tubuh secara cepat, konsumsilah Holisticare Ester C 1000. Sebab Holisticare Ester C adalah Vitamin C yang lebih tidak perih di lambung, dan 24 hours bioavailability (ketersediaan Vitamin C di dalam tubuh selama 24 jam).

Gejala Varian Omicron

WHO dalam pernyataan resminya yang dirilis pada 28 November 2021 mengatakan bahwa belum dapat dipastikan apakah gejala infeksi varian Omicron lebih berat dibandingkan varian lain.

Meski demikian, dilansir dari BBC Indonesia, salah satu dokter pertama di Afrika Selatan yang mendeteksi varian Omicron, Angelique Coetzee, menyatakan bahwa pasien dengan infeksi varian Omicron masih relatif bergejala ringan. Namun, ada beberapa hal yang juga ia nyatakan terkait gejala, yakni:

  • Umumnya, pasien merasa tubuhnya begitu lelah dan sakit dalam waktu dua hari terakhir,
  • Diiringi dengan sakit kepala,
  • Tenggorokan serak, namun tidak batuk, dan
  • Tidak kehilangan indra penciuman dan perasa.

Gejala-gejala di atas, menurut Angelique, berbeda dengan varian Delta.

Meski demikian, varian Omicron lebih sering menyerang golongan usia muda (18-34 tahun). Jika varian Omicron menular ke golongan usia lanjut (lansia), belum jelas apakah dampak dan gejalanya akan lebih buruk atau sama saja.

Pencegahan

Pada dasarnya, langkah-langkah pencegahan infeksi varian Omicron masih sama dengan pencegahan virus Covid-19 pada umumnya, yaitu dengan menaati dan melakukan protokol kesehatan 5M (Mencuci Tangan, Memakai Masker, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, dan Mengurangi Mobilitas) dan 3T (testing, tracing, dan treatment), serta vaksinasi.

Dalam pernyataan resminya, WHO juga mengatakan bahwa varian Omicron masih dapat dideteksi lewat tes PCR (Polymerase Chain Reaction), namun genome sequencing tetap perlu dilakukan untuk menentukan varian yang menginfeksi. Pengujian terhadap efektivitas vaksin yang tersedia saat ini juga sedang dilakukan.

Tentunya, menjaga daya tahan tubuh juga menjadi salah satu pencegahan paling ampuh. Terapkan pola konsumsi yang sehat dan bergizi, tidur dan berolahraga secara teratur, dan menghindari stres adalah cara-cara terbaik dalam menjaga daya tahan tubuh. Untuk membantu menjaga daya tahan tubuh bila diperlukan, konsumsi suplemen Vitamin C dengan 24 hours Bioavailability atau bekerja 24 jam di dalam tubuh seperti Holisticare Ester C, agar daya tahan tubuh senantiasa terjaga.



Website ini menggunakan cookie untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari lebih lanjut.
Testing
Holisticare - Facebook Holisticare - Instagram Holisticare - Twitter Holisticare - Youtube