Holisticare Logo
rekan kerja
Back to Article

Dunia Kerja

3 Tipe Rekan Kerja Toxic dan Cara Menghadapinya

Tipe rekan kerja seperti ini mungkin tidak secara langsung melanggar peraturan kantor. Namun sifat buruk mereka berdampak negatif pada mental orang-orang di sekitarnya. Inilah tipe-tipe rekan kerja toxic yang perlu kamu ketahui, agar bisa menghadapinya.

Artikel ini dipersembahkan oleh Holisticare Ester C, suplemen Vitamin C jenis Ester C. Untuk penuhi kebutuhan Vitamin C tubuh secara cepat, konsumsilah Holisticare Ester C 1000. Sebab Holisticare EsterC adalah Vitamin C yang lebih tidak perih di lambung, dan 24 hours bioavailability (ketersediaan Vitamin C di dalam tubuh selama 24 jam). Holisticare EsterC juga tersedia untuk anak dan dalam bentuk effervescent yang menyegarkan.

Tipe Rekan Kerja Toxic

Lingkungan kerja terdiri dari berbagai individu yang unik dengan latar belakang dan kebiasaan yang berbeda-beda, sehingga konflik dan ketidakcocokan di antara rekan kerja adalah hal yang sangat lumrah terjadi. Dalam lingkungan ini, keahlian berkomunikasi memiliki peran besar agar semua anggota tim dapat bekerja dengan baik dan nyaman. 

Namun, hal ini terkadang sulit diwujudkan saat ada rekan kerja yang seringkali membuat situasi kerja kurang nyaman. 

Tipe rekan kerja seperti ini mungkin tidak secara langsung melanggar peraturan kantor, namun sifat buruk mereka berdampak negatif pada mental orang-orang di sekitarnya. Menyikapi sifat rekan kerja yang toxic seperti ini tidaklah mudah, apalagi kalau kamu harus berhadapan dengan mereka setiap hari. 

Tak kenal maka tak sayang; kamu perlu memahami terlebih dulu, tipe toxic seperti apa yang kamu hadapi. Barulah kamu bisa tahu, bagaimana cara menghadapinya.

1. Si Tukang Gosip

Rekan kerja satu ini paling bisa mengalihkan perhatian kamu dengan menyebarkan berbagai cerita sensasional yang cenderung negatif. Hal ini tidak hanya mengganggu konsentrasi kamu dalam menyelesaikan pekerjaan, tapi juga dapat membebani kondisi mental. Aksi Si Tukang Gosip akan semakin menjadi-jadi jika ada banyak orang yang menanggapi ceritanya.

Maka dari itu, sebaiknya kamu tidak memberikan perhatian berlebih pada gosip yang disebarkan, dan justru tetap fokus pada pekerjaan.

2. Rekan Kerja Penjilat

Tipe toxic yang satu ini lebih semangat berteman dengan atasan daripada bekerja; namun bukan dengan tujuan positif. Dalam beberapa kasus, hal ini mungkin membuat kamu berkecil hati karena ia sepertinya lebih disukai atasan. Namun, Si Penjilat cenderung tidak fokus saat menyelesaikan tugas karena ia lebih sibuk mencari cara untuk memenangkan hati atasan. 

Kamu tidak perlu cemas berlebihan, karena tentunya atasan yang baik akan lebih menghargai performa dan hasil kerja yang mencapai, atau bahkan melampaui target.

3. Sang Pengeluh

Tidak seperti dua tipe sebelumnya yang cenderung ekspresif, rekan kerja satu ini memiliki kebiasaan yang diam-diam menghanyutkan. Si Pengeluh dapat mengeluhkan semua hal, bahkan hal yang sepele. 

Berkeluh kesah memang normal, dan menjadi salah satu hal termudah yang bisa dilakukan untuk meluapkan stres saat bekerja. Namun, keluhan Si Pengeluh yang terus-menerus tanpa disertai usaha untuk menyelesaikan masalah dapat mempengaruhi mood dan performa kerjamu, lho! 

Saat berhadapan dengan Si Pengeluh, dengarkan namun jangan setujui keluhannya. Kamu harus menyadarkannya, bahwa pekerjaan yang ia keluhkan dapat diselesaikan dengan strategi yang tepat. 

Jaga Daya Tahan Tubuh Di Kantor

Ingat, kamu tidak bisa mengontrol sifat semua orang. Jangan berkecil hati jika sifat buruk mereka tidak berubah bahkan setelah mereka mendapatkan teguran. Maka sebaiknya, kamu berkonsentrasi pada hal yang dapat dikontrol yaitu reaksimu terhadap sifat toxic mereka.

Pasalnya, hal yang terpenting adalah kemauan dari diri kita untuk berkomunikasi dengan baik dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, baik untuk diri sendiri maupun rekan kerja lainnya. Namun, hal ini akan sulit kita lakukan jika kesehatan mental dan fisik kita kurang terjaga.

Kamu bisa melatih diri untuk terus menanamkan pola pikir positif serta melatih fokus agar kesehatan mentalmu terjaga. Untuk kesehatan fisik, kamu bisa rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat, dan rutin mengonsumsi suplemen vitamin C jika diperlukan. Pilihlah suplemen vitamin C yang aman dikonsumsi untuk jangka panjang dan lebih tidak perih di lambung, seperti Holisticare Ester C.



Website ini menggunakan cookie untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari lebih lanjut.
Testing
Holisticare - Facebook Holisticare - Instagram Holisticare - Twitter Holisticare - Youtube