Diet & Nutrisi
Jangan Khawatir Makan Kambing. Asal…
Hari Raya Idul Adha sebentar lagi kembali tiba. Di meja makan pasti dapat berbagai macam hidangan daging merah yang akan tersedia, dari daging kambing, hingga daging sapi. Kedua jenis daging merah ini selalu menjadi favorit semua orang, apalagi daging kambing. Tapi tahukah kamu? Makan kambing tidak memiliki efek yang terlalu membahayakan jika tidak dikonsumsi secara berlebihan.
Artikel ini dipersembahkan oleh Holisticare Ester C, suplemen Vitamin C jenis Ester C. Untuk penuhi kebutuhan Vitamin C tubuh secara cepat, konsumsilah Holisticare Ester C 1000. Sebab Holisticare EsterC adalah Vitamin C yang lebih tidak perih di lambung, dan 24 hours bioavailability (ketersediaan Vitamin C di dalam tubuh selama 24 jam). Holisticare EsterC juga tersedia untuk anak dan dalam bentuk effervescent yang menyegarkan.
Jangan Khawatir Makan Kambing
Daging kambing adalah jenis daging merah paling sehat di antara daging lainnya. Daging hewan ini mempunyai kadar lemak jenuh dan kolesterol yang lebih rendah (0,79 gram lemak jenuh per sajian), namun kandungan proteinnya lebih tinggi dari pada daging merah lainnya.
Orang dewasa disarankan untuk mengonsumsi lemak jenuh tidak lebih dari 20 gram per hari. Itu artinya, satu porsi daging kambing baru mengandung sekitar 4 persen dari nilai harian lemak jenuh.
Lalu kenapa anggapan bahwa daging kambing menyebabkan darah tinggi? Ternyata ada ancaman tersembunyi dari daging kambing.
Jadi yang menyebabkan hipertensi yaitu garam yang dipakai. Berdasarkan pengamatan di beberapa warung hidangan kambing, satu mangkuk sup kambing rata-rata diberikan satu sendok teh gram, ditambah satu sendok teh penyedap rasa.
Garam juga dapat berasal dari kecap yang menjadi salah satu bumbu utama atau penyedap hidang daging kambing. Unsur garam inilah yang menyebabkan tekanan darah meningkat. Selain itu, berikut ada beberapa efek dan bahaya, jika makan daging kambing berlebihan:
1. Sembelit akibat berlebihan makan kambing
Dokter spesialis gizi Samuel Oetoro mengatakan bahwa, daging kambing membutuhkan energi yang banyak untuk dicerna oleh tubuh kita. Ketika dikonsumsi berlebihan, daging kambing dengan protein yang tinggi akan mengganggu konsistensi tinja yang lebih keras. Hal ini membuat BAB jadi lebih sulit. Jadi harus diimbangi banyak makan buah dan sayur.
2. Penyakit Jantung
Jika Anda suka makan jeroan pada daging kambing, maka hal itu dapat meningkatkan kolesterol. Konsumsi jeroan berlebihan juga dapat membuat kadar lemak di jantung lebih tinggi. Akibatnya, kerja jantung untuk memompa darah akan lebih berat, sehingga pada jangka panjang dapat memperburuk kesehatan seseorang.
3. Kanker
International Agency for Research on Cancer (IARC) menemukan bukti hubungan antara asupan daging merah atau daging kambing, dengan peningkatan risiko kanker. Memasak daging merah pada suhu tinggi, seperti digoreng atau dipanggang, adalah cara memasak yang berkontribusi terhadap peningkatan risiko kanker.
Semua makanan yang dikonsumsi, memiliki manfaat dan kandungannya masing-masing. Tetapi jangan sampai dikonsumsi secara berlebihan, sehingga menimbulkan anggapan yang tidak baik seperti daging kambing.
Aroma daging kambing yang khas bisa terus menggugah selera para penikmatnya. Jadi konsumsi semuanya secukupnya, ya! Lalu tidak lupa juga dengan mengonsumsi vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Holisticare Ester C dapat menjadi pilihan yang tepat, karena kandungan Ester C-nya membuat vitamin ini lebih tidak perih di lambung.





