Holisticare Logo
Bahaya Vape
Back to Article

Gaya Hidup Sehat

Bahaya Vape: Apa Efeknya Bagi Kesehatan?

Untuk sebagian orang, vaping dianggap sebagai alternatif merokok yang lebih menyehatkan. Bahkan ada yang menjadikan vaping sebagai cara untuk berhenti merokok. Betulkah menghisap vape memang lebih sehat? Apa bahaya vape bagi tubuh?

Artikel ini dipersembahkan oleh Holisticare Ester C, suplemen Vitamin C jenis Ester C. Untuk penuhi kebutuhan Vitamin C harian tubuh, konsumsilah Holisticare Ester C. Sebab Holisticare Ester C lebih tidak perih di lambung, lebih aman di ginjal, dan bertahan 24 jam di dalam tubuh. Kandungan Holisticare Ester C juga lebih mudah diserap oleh tubuh.

Menghisap vape, atau biasa disebut vaping, kini dilakukan oleh banyak orang. Selain praktis dan rasanya yang variatif, vape dianggap sebagai cara baru menikmati asap rokok yang lebih aman daripada merokok tembakau.

Bahkan banyak orang memanfaatkan vape sebagai alternatif untuk menghentikan kebiasaan merokok mereka secara bertahap. Menghisap vape diyakini akan membantu para pecandu rokok untuk tetap ‘menikmati’ kebiasaan merokok mereka dengan risiko yang jauh lebih aman.

Ini Bahaya Vape Bagi Tubuh?

Dilansir dari The Sun, Lembaga Kesehatan Masyarakat Inggris menemukan bahwa vape atau sejenis rokok elektrik lainnya terbukti 95 persen lebih aman daripada merokok. Namun ‘lebih aman’ belum tentu aman.

Fakta-fakta yang dikutip dari berbagai sumber ini mungkin bisa menjadi alasan mengapa vape belum bisa dipastikan benar-benar aman:

1. Radikal bebas

Vape tidak mengeluarkan asap dari pembakaran daun tembakau seperti halnya rokok, tetapi mengeluarkan uap dari cairan yang dipanaskan dengan mekanisme elektrik. Meskipun dinilai lebih aman, tetap saja hasil pembakaran tersebut menghasilkan radikal bebas. Radikal bebas yang masuk ke tubuh lama-kelamaan dapat merusak sel sehat.

2. Bahan kimia berbahaya

Cairan vape yang beraneka rasa mengandung sejumlah bahan kimia berbahaya, seperti formalin, asetaldehida, akrolein, timah, timbal, dan merkuri. Saat dipanaskan, bahan-bahan kimia tersebut bisa membentuk zat aerosol yang bisa berbahaya bagi kesehatan.

3. Depresi

Dikutip dari Alodokter, mereka yang terbiasa menghisap vape memiliki kemungkinan untuk merasa depresi, mudah marah, dan kecanduan (berhasrat untuk kembali menghisapnya) saat berhenti dari kebiasaannya tersebut.

4. Penyakit Paru

Penyakit paru obstruktif kronik atau PPOK (Chronic Obstructive Pulmonary Disease/COPD) adalah salah satu penyakit yang paling banyak dijumpai pada orang yang melakukan vaping. Salah satu gejala dari penyakit ini adalah dapat menimbulkan penumpukan dahak kronis yang menghalangi pernapasan.

5. Cairannya berbahaya

Cairan vape akan berbahaya bila terkena kulit atau bahkan tak sengaja terminum oleh anak-anak. Hal ini dapat mengakibatkan gejala pucat, muntah, berkeringat, mengeluarkan air liur, tubuh gemetaran, hingga kejang, dan pingsan. Bahkan dikutip dari Alodokter, bahayanya bisa menyebabkan kematian.

Sebaiknya Hindari Vape

Mengingat risikonya yang masih belum berbeda jauh dengan rokok, ada baiknya kamu menghindari vaping agar terhindar dari bahaya tersebut. Apalagi, efek samping jangka panjang dari vape hingga saat ini masih belum diketahui secara jelas. Bisa jadi, efeknya secara jangka panjang lebih berbahaya dari rokok tembakau.

Jika masih sulit berhenti, maka kamu disarankan untuk menambah asupan antioksidan untuk menangkal efek buruk vape. Antioksidan bisa kamu dapatkan dengan rutin mengonsumsi Holisticare Ester C setiap hari. Rutin mengonsumsi Holisticare Ester C akan mendapatkan fungsi antioksidan yang bisa menetralkan dan mengurangi masuknya radikal bebas yang berlebihan dari asap yang dihasilkan.



Website ini menggunakan cookie untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari lebih lanjut.
Testing
Holisticare - Facebook Holisticare - Instagram Holisticare - Twitter Holisticare - Youtube