Holisticare Logo
Back to Article

Penyakit

Omicron Siluman (BA.2): Haruskah Anda Khawatir?

Dalam konferensi pers yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 14 Maret 2022, Budi Gunadi menyebut bahwa subvarian Omicron, yaitu Omicron siluman atau (BA.2) sudah menyebar di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Kemenkes menginformasi pada 4 Maret 2022, sudah ada 332 kasus omicron siluman di Indonesia.

Omicron memiliki 4 subvarian, namun yang paling terkenal ialah BA.1. BA.1.1, dan BA.2. Yang menjadi pusat perhatian belakangan ini ialah subvarian BA.2. Menurut Maria Van Kerkhove, epidemiolog di WHO, Omicron siluman bertransmisi 2 kali lebih cepat dibanding BA.1. 

Gejala Omicron Siluman Lebih Parah

Omicron siluman berbeda dengan subvarian yang lainnya, termasuk BA.1. Omicron Siluman tidak dapat dideteksi melalui SGTF (S-gene Target Failure) — metode pemeriksaan untuk mendeteksi varian Omicron —. Sehingga, akan sangat sulit untuk melakukan tracing kepada pasien yang terinfeksi. 

Selain transmisi 2 kali lebih cepat, Omicron siluman juga dapat mengelabui sistem kekebalan dalam tubuh sehingga dengan mudah menginfeksi orang sekitar. Hal ini akan membuat semakin banyak orang yang terinfeksi, termasuk mereka yang sudah pernah terinfeksi oleh BA.1. 

Berikut gejala-gejala yang umum dijumpai pada pasien Omicron siluman. 

  • flu 
  • pilek
  • sakit kepala
  • radang tenggorokan
  • batuk terus-menerus
  • menggigil
  • nyeri sendi atau otot
  • demam
  • pusing
  • kabut otak
  • mata sakit
  • perubahan indera penciuman
  • kehilangan nafsu makan
  • nyeri dada
  • fatigue atau kelelahan ekstrem

Pada data di atas, tidak terdapat gejala gangguan indera perasa. Namun Anda tetap harus mengantisipasi gejala tersebut, mengingat daya infeksinya cukup tinggi. Sejalan dengan itu, Epidemiolog Indonesia, Dicky Budiman dalam Kompas, menghimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap varian yang masuk ke dalam Variant of Concern (VoC) oleh WHO. 

Dicky mengatakan, Omicron siluman lebih cepat menyebar, menginfeksi dan mematikan. Sehingga, Indonesia harus siap menghadapi kemungkinan naiknya angka pasien terinfeksi beberapa waktu ke depan. 

Pencegahan 

Meski rawat inap dan tren kasus COVID-19 di Indonesia cenderung menurun, kasus terinfeksi masih tetap stabil di beberapa daerah seperti Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Barat dengan infografis yang naik turun. Oleh karena itu, penting sekali untuk melakukan cara agar terhindar dari Omicron Siluman. 

Berikut cara yang bisa Anda lakukan.

Vaksinasi

Kasus terinfeksi subvarian ini melonjak tinggi di Hong Kong, termasuk jumlah kasus meninggal. Hal ini dinilai karena rendahnya vaksinasi di Hong Kong, terutama kepada para lansia. Lakukan vaksinasi lengkap dengan anjuran pemerintah. Anda juga dapat melakukan vaksin booster 3 bulan setelah mendapatkan vaksin dosis kedua. 

Pola Hidup Bersih

Walaupun situasi masih tak kunjung pasti, jangan biarkan itu menghalangi Anda dari menjaga pola hidup bersih seperti menggunakan masker, menjauhi keramaian dan menggunakan antiseptik. 

Apalagi menyusul Surat Edaran (SE) yang diterbitkan oleh Pemerintah pada 8 Maret 2022 lalu, bahwa syarat PCR dan antigen dihilangkan bagi mereka yang ingin bepergian jarak jauh domestik. Jika Anda tidak memiliki urgensi, maka berdiam di rumah adalah pilihan yang bijaksana. 

Penuhi Asupan Nutrisi

Jaga tubuh tetap sehat melalui dukungan nutrisi seperti makanan bergizi. Penuhi kebutuhan nutrisi harian Anda melalui sayuran, buah dengan antioksidan tinggi seperti anggur dan alpukat dan bila perlu penuhi kebutuhan vitamin C Anda dengan minum Holisticare Ester C-1000. Kandungan ester-C dalam Holisticare dapat bekerja 24 jam dalam tubuh, sehingga daya tahan tubuh Anda tetap terjaga.

 

Ditinjau oleh: dr. Putri Wulandari   



Website ini menggunakan cookie untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari lebih lanjut.
Testing
Holisticare - Facebook Holisticare - Instagram Holisticare - Twitter Holisticare - Youtube