Diet & Nutrisi
Kelebihan dan Kekurangan Suntik Vitamin C
Anda tahu suntik Vitamin C, atau yang dikenal dengan suntik putih? Cara ini sempat menjadi metode populer dan menggiurkan bagi mereka yang menginginkan kulit putih dan kencang dalam waktu instan. Namun adakah efek negatifnya?
Namun jangan salah, untuk memenuhi kebutuhan Vitamin C tubuh Anda sebaiknya konsumsi suplemen Vitamin C setiap hari. Pilihlah suplemen Vitamin C yang berjenis Ester C, seperti Holisticare Ester C. Sebab Holisticare Ester C memiliki tingkat keasaman mendekati netral, sehingga lebih tidak perih di lambung. Kandungan Holisticare Ester C juga lebih mudah diserap oleh tubuh kita.
Sisi Positif Suntik Vitamin C
Kenapa suntik Vitamin C bisa populer? Sebab kulit dapat ‘disulap’ menjadi putih, kencang, kenyal, dan juga lembap, setelah melakukan beberapa kali penyuntikan Vitamin C.
Jika sering menonton acara infotainment, maka Anda akan sesekali menonton seorang selebriti saat menjalani proses suntik Vitamin C dari awal hingga akhir. Anda pun akan melihat bagaimana perubahan kulit mereka dari waktu ke waktu. Kok bisa begitu?
Pada dasarnya, kandungan Vitamin C yang disuntikkan pada bagian tubuh tidak jauh berbeda dengan Vitamin C pada umumnya. Bedanya adalah, Vitamin C suntik memiliki dosis yang jauh lebih besar daripada Vitamin C suplemen atau alami.
Dosis Vitamin C yang disuntik berkisar antara 100 hingga 4000 miligram. Cara suntik pun diakui lebih efektif karena Vitamin C dapat langsung masuk ke dalam tubuh lewat aliran darah. Sementara Vitamin C yang dikonsumsi lewat pencernaan memiliki kemungkinan penurunan kadar saat diserap tubuh.
Ternyata Ada Efek Negatifnya
Meskipun menggiurkan dan dinilai lebih efektif, suntik Vitamin C juga memiliki efek samping yang berbahaya untuk organ tubuh lainnya. Efek samping penyuntikan Vitamin C biasanya berupa rasa tak nyaman di area penyuntikan, pusing, mual, muntah, iritasi kulit, dan perubahan ketebalan pembuluh darah.
Selain itu suntik Vitamin C yang tidak dilakukan secara terus menerus akan membuat kulit memudar. Artinya jika ingin memiliki efek yang terus-menerus, maka seseorang perlu melakukannya secara berkelanjutan. Hal ini akan membuat risiko-risiko tadi semakin tinggi.
Suntik Vitamin C memang baik untuk kesehatan kulit. Namun melihat efek sampingnya tadi, organ tubuh lain mau tidak mau harus ‘dikorbankan’ oleh penggunaannya.
Kondisi tersebut tidak memenuhi kriteria sehat secara holistik (menyeluruh). Bagi Anda yang menginginkan suntik Vitamin C sebaiknya pertimbangkan juga bagaimana dampaknya terhadap organ tubuh lain.
Vitamin C Dari Buah Lebih Sehat
Ketimbang melakukan suntik Vitamin C, konsumsi buah-buahan yang mengandung Vitamin C akan lebih sehat secara holistik. Meskipun efeknya tidak secepat suntik.
Buah-buahan tertentu memiliki kandungan Vitamin C tinggi yang dapat memberikan nutrisi pada kulit. Sebut saja buah jeruk, yang mengandung 40-70 miligram Vitamin C per 100 gram. Sedangkan buah kiwi yang berjenis gold, mengandung 109 miligram Vitamin C per 100 gram.
Sementara buah dengan Vitamin C tertinggi adalah jambu biji dengan 265 miligram per 100 gram. Buah-buahan inilah yang dapat memberikan nutrisi pada kulit Anda, secara lebih alami tanpa harus ‘mengorbankan’ organ tubuh lainnya.
Perlu juga diingat, kebutuhan Vitamin C pada tubuh kita tidak sebanyak dosis vitamin pada metode suntik. Kebutuhannya hanya berkisar antara 75 hingga 90 miligram per harinya.
Ketika kebutuhan Vitamin C setiap harinya tercukupi, suntik Vitamin C pun sebenarnya sudah tidak diperlukan lagi. Bisa dibilang, mengonsumsi buah-buahan bervitamin C adalah cara yang lebih baik dan lebih mementingkan kesehatan secara holistik (menyeluruh).
Memang, manfaat mengkonsumsi buah-buahan bervitamin C itu tidak didapat dalam waktu singkat. Namun Anda akan memperoleh efek yang lebih lama dan holistik, tanpa berisiko pada organ tubuh lainnya.
Ketika kesulitan mengonsumsi buah-buahan karena masalah selera atau waktu yang terlalu sibuk, Anda bisa mengonsumsi suplemen Vitamin C yang aman dan menjaga kesehatan tubuh secara holistik. Sebab, sifat dasar Vitamin C yang asam seringkali berisiko terhadap organ tubuh lain seperti lambung. Karena itu pilihlah suplemen Vitamin C dengan cermat agar tidak berisiko.