Holisticare Logo
Back to Article

Diet & Nutrisi

Vitamin C dari Buah dan Sayur Dapat Berkurang, Kenapa?

Asam askorbat atau yang biasa dikenal dengan vitamin C merupakan nutrisi yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh manusia.  Sayangnya, tubuh tidak dapat memproduksi vitamin C, untuk itu tubuh butuh asupan vitamin C dari luar. Vitamin C dari luar bisa didapat dari buah, sayur, ataupun suplemen vitamin C.

Makanan yang menjadi sumber vitamin C dari buah dan sayuran sangatlah beragam .Buah dan sayuran tersebut di antaranya seperti jeruk, papaya, jambu biji, paprika, nanas, brokoli, kembang kol, stroberi, kiwi, dan masih banyak lagi. Namun, stabilitas vitamin C pada buah dan sayuran ternyata mudah sekali rusak (teroksidasi) sehingga kandungan vitamin C yang diterima tubuh seringkali tidak optimal. Kenapa hal ini dapat terjadi? Berikut penjelasannya.

 

Penyimpanan

Penyimpanan menjadi salah satu aspek penting yang harus diperhatikan dalam menangani buah-buahan dan sayur-sayuran. Kondisi penyimpanan akan sangat berpengaruh pada kualitas buah dan sayur. Kualitas buah dan sayur akan dipengaruhi pada kondisi kelembapan dan suhu lingkungan penyimpanan. Buah dan sayur biasanya memiliki suhu tertentu yang membuat metabolisme dan laju udaranya tetap berjalan normal. Jika suhu ruangan tidak sesuai, kualitas buah akan semakin menurun bahkan bisa membusuk.

Kemasan yang digunakan untuk penyimpanan pun akan berpengaruh terhadap kondisi buah dan sayur. Kemasan yang biasa digunakan ialah plastik, dan penggunaannya harus menyesuaikan karakter dan sifat buah dan sayur. Hal ini karena pengaruh kemasan terhadap udara buah dan sayur nantinya akan berpengaruh pada kualitas buah dan sayur, baik dari segi kandungan nutrisi maupun fisiknya.

Selain itu, buah dan sayur yang disimpan dengan cara dibekukan akan mengalami penyusutan vitamin C. Besarnya penyusutan beragam, tergantung jenis buah, sayur, dan kemasan yang digunakan. Salah satunya pada proses pembekuan buah, selama proses pembekuan, kadar vitamin C pada buah bisa menyusut sampai dengan 30%.

 

Pengolahan

Proses pengolahan buah dan sayur ternyata bisa membuat kandungan gizi di dalamnya hilang atau rusak. Menurut Melinda Hemmelgarn, MS., RD., ahli ilmu gizi lanjutan University of Missouri Extension, panas, cahaya, dan oksigen merupakan tiga perusak alami vitamin pada buah dan sayuran.

Dalam banyak hal, pengolahan makanan penting dilakukan sebelum mengonsumsi makanan, baik itu digoreng, dikukus, direbus, maupun dipanggang. Dengan memasak, cita rasa makanan akan semakin kaya dan enak. Namun, tidak dapat dipungkiri pengolahan dengan menggunakan panas akan mengurangi kandungan gizi makanan.

Di tingkat rumah tangga misalnya, pengolahan makanan dengan cara digoreng termasuk pengolahan yang paling sering dilakukan. Suhu menggoreng yang biasanya melebihi 160°C ternyata mengakibatkan sebagian gizi pada masakan akan rusak. Secara alami, beberapa vitamin seperti vitamin B dan C mudah sekali rusak akibat pemanasan. Selain penurunan zat gizi, menggoreng dengan suhu yang tidak tepat yaitu di atas 160°C juga bisa berakibat buruk pada pengonsumsinya. Salah satunya, pada saat penggorengan dengan suhu tinggi akan membuat makanan cepat matang kecokelatan. Hal ini akan membuat makanan mengeluarkan senyawa akrilamida yang merupakan penyebab penyakit kanker.

Selain menggoreng, pengolahan dengan cara direbus dan dikukus pun dapat menurunkan nilai gizi suatu makanan. Pada saat makanan dimasukkan ke dalam air rebusan, kandungan gizi makanan terutama kandungan vitamin yang larut akan air seperti vitamin C akan mengalami penurunan. Pada proses pengukusan juga mengalami penurunan nilai gizi, namun tidak sebesar proses perebusan. Sayangnya pemanasan dengan proses dikukus seringkali tidak merata sehingga tepi makanan akan mengalami pengukusan berlebihan sementara bagian tengah kurang matang.

Untuk itu penting untuk Sahabat Holisticare memerhatikan pengolahan dan penyimpanan makanan terutama pada buah dan sayur. Hal ini karena pengolahan dan penyimpanan buah dan sayur akan sangat berpengaruh pada kandungan gizi, seperti vitamin C yang ada di dalamnya. Penuhi juga asupan vitamin C-mu yang tidak tercukupi oleh buah dan sayur dengan mengonsumsi Holisticare Ester C. Holisticare EsterC membantu menjaga daya tahan tubuhmu 24 jam penuh, sehingga tubuh akan tetap sehat terlindungi setiap saat.



Website ini menggunakan cookie untuk memastikan Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari lebih lanjut.
Testing
Holisticare - Facebook Holisticare - Instagram Holisticare - Twitter Holisticare - Youtube